Haruskah Kita Menjadi Pemimpin Spiritual? Apakah spiritualitas ada hubungannya dalam sebuah kepemimpinan? Tetapi, kamu sendiri sudah paham makna spiritualitas belum?
Spiritualitas memiliki hubungan dan juga beberapa dampak terhadap kepemimpinan. Menurut Jurgen Habermas, bahwa sekarang adalah masa masyarakat pasca-sekuler, di mana pembahasan terkait spiritualitas sedang ramai dan berkembang, sehingga menarik untuk dibahas termasuk dalam hubungan dan dampaknya dalam kepemimpinan.
Dalam beberapa penelitian, dijelaskan bahwa spiritualitas banyak memberikan efek sosial dan emosional kepada seseorang, yang kita tahu, bahwa 2 komponen tersebut adalah hal yang sangat melekat terhadap proses kepemimpinan. Spiritualitas memberikan dampak kecerdasan emosi, seperti mengontrol diri, bekerja keras, memotivasi diri sendiri, dan dapat lebih memiliki ketenangan akibat rasa sederhana, rendah hati, dan kepasrahan kepada Tuhan.
Spiritualitas juga berkaitan erat dengan nilai dan moral, 2 hal yang hampir dalam setiap agama pasti membawa kebaikan tersebut dan tentunya menjadi hal baik ketika diterapkan dalam kepemimpinan.
Pemimpin.id mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Mujahid Bariz Hilmi atau yang akrab disapa Bariz, seorang komisaris di Nibras Corp, berkenaan spiritualitas dan kepemimpinan. Berdasarkan pengalamannya, Bariz menjelaskan kalau spiritualitas sangat berkorelasi dengan kepemimpinan karena Bariz menganggap bahwa spiritualitas berkaitan erat terhadap emosi.
Seseorang dengan emosi yang baik dan stabil, akan dapat membuat keputusan dengan bijak. Bariz juga menambahkan, bahwa spiritualitas adalah hal yang harus dimiliki seorang pemimpin, karena dalam memimpin butuh nilai, norma, dan juga batas, dan itu bisa didapatkan di dalam spiritualitas.
Seorang postdoctoral dari Vienna University dan University of Hamburg, Ali Aslan Gumusay, menjelaskan mengenai 4 dampak yang didapatkan dari spiritualitas yang penting buat kepemimpinan:
- Personal Harmony
Spiritualitas memberikan kesadaran akan kepuasan (rasa syukur), kesabaran, dan kehadiran, hal itu memberikan seorang pemimpin memiliki kepribadian yang harmonis, dan keharmonisan seorang pemimpin dapat memberikan dampak terhadap orang di sekitarnya. Penelitian menunjukan bahwa pemimpin yang memiliki ketenangan emosional akan mengungguli mereka yang bereaksi dengan kecemasan dan sikap defensif.
- Deep Meaning
Spiritualitas memberikan pemimpin kekuatan akan kesadaran batin dan kesederhanaan. Pemimpin yang memiliki spiritualitas akan lebih dapat memaknai lebih dalam terhadap diri sendiri dan tujuan, sehingga memiliki batas untuk tidak berlebihan dan selalu mengevaluasi diri akan pencapaian. Sehingga seseorang akan menemukan kekuatan akan stabilitas dan tidak terjebak dalam ambisi-ambisi semata.
Spiritualitas adalah hal yang harus dimiliki seorang pemimpin, karena dalam memimpin butuh nilai, norma, dan juga batas, dan itu bisa didapatkan di dalam spiritualitas.
- Social Caring
Spiritualitas memberikan rasa saling menghormati, tanggung jawab, kasih sayang, empati, dan rasa melayani. Spiritualitas akan membantu memperkuat diri dari rendah diri dan rasa individualitas, membantu mengubah pandangan seorang pemimpin dari kebebasan menjadi tanggung jawab, dari nafsu menjadi cinta, dari ambisi jabatan menjadi melayani, dan dari kekuasaan menjadi ketidakberdayaan.
- Lived Values
Hal terakhir yang diberikan oleh spiritualitas kepada kepemimpinan adalah nilai dan moral. Dengan nilai dan moral, seorang pemimpin punya integritas untuk menganggap bahwa amanah adalah tanggung jawab yang harus dimaksimalkan dan senantiasa diiringi dengan kejujuran dan kebaikan, karena nilai dan moral adalah salah satu unsur penting dari ajaran spiritualitas.
Spiritualitas dan kepemimpinan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Nilai-nilai kebaikan dalam spiritualitas bisa memberikan dampak emosional dan kebajikan dalam proses kepemimpinan. Dan keyakinan dari spiritualitas juga dapat menjadi batas dalam kepemimpinan, untuk menghasilkan kepemimpinan yang penuh moral dan tanggung jawab. Kepemimpinan bukanlah hal yang main-main, maka spiritualitas dapat menjadi salah satu unsur untuk membentuk kepemimpinan yang berintegritas.
