hari
jam
menit

29 hari menuju 

Lead The Fest 2023

Messi dan Ronaldo Terkena Culture Shock Gak Ya?

Bagikan ke

Oleh: Fajar Amali Kurniawan, Volunteer Content Writer Pemimpin.id

 

ABSTRAK | Dunia bola sedang gencar-gencarnya diperbincangkan karena pindahnya Lionel Messi ke Paris Saint Germain (PSG) dan Cristiano Ronaldo yang pindah ke Manchester United, hal ini merupakan salah satu perpindahan yang membutuhkan adaptasi baru, dan menuntut mereka berdua untuk dapat selalu berprestasi dibidangnya. Namun, jika adaptasi ini gagal maka ada istilah yang bernama culture shock dimana seseorang pendatang tidak bisa beradaptasi di tempat baru.

Memangnya kenapa?

Peraih enam balon d’Or Lionel Messi, telah resmi pindah ke Paris Saint Germain (PSG). Messi melaporkan telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun bersama Les Parisien dengan opsi perpanjangan kesepakatan kerja hingga Juni 2024. Messi akhirnya harus berpisah dengan Barcelona, klub yang dibelanya sejak 20 tahun silam.

Megabintang asal Argentina itu tak kuasa menahan air mata saat menyampaikan salam perpisahan di hadapan wartawan. Messi mengaku ingin bertahan di Barcelona meski musim lalu sempat bimbang dan berniat hengkang. Namun, kebijakan La Liga menghambatnya untuk gantung sepatu di Camp Nou. Usai resmi berpisah dengan Barcelona, rumor kepindahan Messi ke PSG makin santer. Pihak Blaugrana mencoba melakukan penawaran terakhir untuk menggagalkan kepindahan Messi. Namun, keputusan La Pulga sudah bulat. Ia siap memulai petualangan baru bersama klub raksasa Prancis Paris Saint Germain.

Di PSG, Messi akan bereuni dengan Neymar yang pernah berseragam Barcelona. Selain itu, ia juga akan bahu-membahu dengan mantan kapten tim Real Madrid, Sergio Ramos, yang selama ini jadi rivalnya di El Clasico. Messi meninggalkan Barcelona setelah memberikan begitu banyak gelar. Mantan kapten Barcelona itu membantu Barcelona meraih 35 gelar dan total mencetak 672 gol. Pemain berusia 34 tahun tersebut telah memenangkan 10 gelar La Liga dan empat Liga Champions bersama Blaugrana. Ia diharapkan bisa menularkan kesuksesan tersebut di PSG.

Sedangkan di sisi lain, Cristiano Ronaldo resmi kembali ke Manchester United. ‘Setan Merah’ mengumumkan telah menyepakati transfer bintang Portugal itu dengan Juventus. Cristiano Ronaldo kabarnya dibeli Manchester United dengan mahar sekitar 25-30 juta euro. Penyerang 36 tahun itu dilaporkan akan meneken kontrak berdurasi dua tahun.

“Manchester United dengan gembira mengkonfirmasi telah mencapai kesepakatan dengan Juventus untuk transfer Cristiano Ronaldo, bergantung pada kesepakatan personal, visa, dan tes medis,” demikian pernyataan Manchester United.

Manchester United bukan klub asing buat Ronaldo. Pemain asal Portugal itu enam tahun bermain di Old Trafford pada periode 2003-2009, sebelum kemudian hijrah ke Real Madrid. Bersama Manchester United, Cristiano Ronaldo menapaki kebintangan. Ia memenangi tiga titel Premier League, satu gelar Liga Champions, juga meraih trofi Piala FA, Piala Liga Inggris (2 kali), dan Piala Dunia Antarklub.

Apa kaitannya?

Pemimpin Muda pasti bertanya-tanya memang apa kaitannya untuk para Pemimpin Muda? tentu saja ada! Hal ini berarti bahwa atlet yang pindah tersebut mengalami perubahan dan harus beradaptasi kembali. Biasanya orang-orang yang tidak bisa beradaptasi dengan baik akan terkena ‘Culture Shock’.

Culture shock atau gegar budaya dapat diartikan sebagai perasaan yang gelisah, cemas, bingung, dan juga cemas yang dialami oleh seseorang yang baru menempati suatu daerah atau wilayah baru dalam waktu yang cenderung lama atau bukan hanya sekadar untuk liburan.

Maka dari itu, khususnya untuk Pemimpin Muda yang baru menempati wilayah baru, entah itu menjadi mahasiswa baru atau bekerja di tempat yang baru, harus bisa mengenal gejala dan juga cara mengatasi culture shock.

Apa Saja Gejala Culture Shock?

Ada berbagai gejala culture shock yang dialami oleh seseorang kita rinci bersama-sama ya!

  1. Mudah Bosan
    Pada umumnya, gejala yang sering menandai adalah adanya perasaan bosan terhadap kondisi lingkungan yang ada dan kehidupan barunya. Perasaan bosan ini muncul karena merasa tidak lagi ada hal menarik yang bisa ditemukan pada daerah baru tersebut karena perasaan euphoria telah berakhir. 
  2. Anti Sosial
    Kemudian gejala selanjutnya adalah perilaku yang cenderung memilih untuk menarik diri dari kehidupan sosial yang ada di dalam lingkungan barunya. Hal ini dikarenakan seorang pendatang akan merasa frustasi dengan lingkungan barunya dan tidak ingin menambah beban hidup atau permasalahan sehingga lebih baik berdiam di dalam tempat tinggal dan menarik diri dari lingkungan sosial.
  3. Mudah Lelah
    Hal lain yang menandai culture shock adalah kondisi fisik di mana tubuh akan lebih mudah merasa kelelahan. Kelelahan pada fisik biasanya juga dimulai dari kelelahan batin dan pikiran yang membuat seseorang akan terus merasa tidak bersemangat dan kehilangan energi. Meskipun telah cukup istirahat dan makan yang cukup, seseorang akan tetap merasa mudah lelah jika pikirannya tidak bahagia. 
  4. Sulit Tidur
    Selanjutnya, ciri fisik lainnya adalah gangguan tidur di mana seseorang akan mengalami kesulitan tidur. Ketika waktu tidur tiba, seorang yang mengalami gegar budaya biasanya akan dipenuhi dengan berbagai pikiran atau overthinking sehingga sulit untuk terlelap. Mereka juga cenderung diliputi oleh perasaan yang tidak berdaya, sering mengomentari kebiasaan atau budaya yang berkembang di lingkungan barunya, merasa rindu terhadap daerah asal, dan merasa depresi.

Jika Pemimpin Muda merasakan salah satu gejala diatas, itu artinya Pemimpin Muda mengalami culture shock lho!

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Setelah mengetahui gejalanya sekarang mari kita atasi culture shock ini, karena culture shock ini dapat diatasi dengan baik sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Cara mengatasinya adalah sebagai berikut.

  1. Pelajari seluk beluk daerah
    Pertama adalah dengan terlebih dahulu mengetahui seluk beluk terkait daerah tujuan, sebelum pemimpin muda benar-benar pindah ke sana. Pelajari terkait apa saja budaya, tradisi, kebiasaan, peraturan, dan perilaku-perilaku masyarakat sekitar yang berkembang di daerah tersebut.
  2. Menghafal berbagai lokasi penting
    Selanjutnya, cobalah untuk menghafal berbagai lokasi-lokasi yang penting di daerah tersebut. Misalnya dengan menghafal dimana jalan menuju stasiun, bagaimana rute angkutan umum menuju ke tempat publik, letak supermarket, rumah sakit, kantor polisi dan lain sebagainya. Perhatikan pula berbagai bangunan-bangunan yang ada di sekitar tempat tinggal sehingga pemimpin muda bisa menghafal ciri-ciri daerah lingkungan terdekat.
  3. Membangun networking atau relasi
    Cara mengatasi culture shock selanjutnya adalah dengan membangun networking atau relasi di daerah baru. Diharapkan dengan cara ini pemimpin muda akan lebih mudah untuk mendapat bantuan dan informasi terkait hal-hal yang pemimpin muda perlukan selama di daerah tersebut. Namun perlu berhati-hati untuk memilih dengan siapa pemimpin muda menjalin relasi karena keselamatan pemimpin muda sebagai pendatang tetaplah nomor satu. 
  4. Open Mindset
    Cara yang terakhir yaitu dengan menerapkan pola pikir yang terbuka atau open mindset. Dengan berpikiran terbuka, pemimpin muda akan lebih mudah untuk mempelajari sesuatu, bersikap dewasa dan bijak dalam menilai sudut pandang orang-orang yang ada pada daerah tersebut, pemimpin muda juga akan lebih berlapang dada dalam memahami masalah dan rintangan yang pemimpin hadapi selama di wilayah baru.

Culture shock memang biasa dialami, namun pemimpin yang bisa mengatasinya adalah pemimpin yang luar biasa, dengan mengetahui gejala dan cara mengatasinya, pemimpin muda tidak perlu khawatir lagi dengan suasana baru, ya.

Referensi

Jun. (2021). Resmi : Messi pindah ke PSG

https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210810174457-142-678886/resmi-messi-pindah-ke-psg

Widianto, R.A. (2021). Resmi Cristiano Ronaldo kembali ke MU

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-inggris/d-5699622/resmi-cristiano-ronaldo-kembali-ke-mu

Laruan. (2021). Culture Shock : Tahapan, gejala dan cara mengatasinya.

https://www.kreditpintar.com/education/culture-shock-tahapan-gejala-dan-cara-mengatasinya

Photo by: bussinesinsider.com

Pemimpin.ID
Author: Pemimpin.ID

Pemimpin.id adalah sebuah Gerakan Pemberdayaan Kepemimpinan Indonesia melalui konten dan program kreatif.

Follow us