hari
jam
menit

29 hari menuju 

Lead The Fest 2023

Membangun Kesuksesan Hidup melalui Mentoring

Bagikan ke

Mentoring bertujuan membantu mentor dan mentee mencapai kesuksesan di dalam hidupnya. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki mentor memiliki karir dan kehidupan yang lebih sukses. Individu tersebut memiliki kinerja yang lebih baik, peningkatan karir lebih cepat, dan bahkan mengalami lebih banyak kepuasan pada work-life. Mentor pun mendapat manfaat melalui mentoring. Data menunjukkan, dari 3000 pekerja full-time di Amerika Serikat, 76% diantaranya menganggap bahwa adanya mentor penting untuk perkembangan karir dan kehidupan. Lalu, sebanyak 37% pekerja lebih bahagia dengan memiliki mentor dibandingkan dengan pekerja yang tidak memiliki mentor. Dibutuhkan pemahaman agar dapat menjadi mentor dan mentee yang baik, sehingga kebahagiaan yang diharapkan dapat terwujud.

Mentor yang baik memahami mentee secara keseluruhan

Memahami mentee tidak hanya mendiskusikan tentang karirnya saja, tetapi turut mendiskusikan perilaku, nilai, relasi, pengasuhan (parenting), keuangan, dan bahkan spiritual. Melakukan mentoring membutuhkan lebih banyak usaha, waktu, dan pikiran. Rick Woolworth, mantan eksekutif Wall Street selama 35 tahun membagikan tips pendekatan yang lebih holistik untuk mengembangkan potensi mentee dengan efektif. Berikut pendekatan yang dapat dilakukan:

 

  • Bagikan cerita Anda

Rick bercerita ketika dia bertemu dengan orang yang lebih muda untuk pertama kalinya, dia berkata: “Ceritakan kisah Anda. Mulailah dari awal dan luangkan waktu Anda ⎯ 20 hingga 30 menit. Saya dapat mengajukan beberapa pertanyaan, dan semua yang Anda katakan akan dirahasiakan di antara kita. Lalu, ketika Anda selesai, saya akan menceritakan kisah saya jika Anda menginginkannya.” Pendekatan sederhana ini dapat mengubah hubungan mentoring menjadi lebih baik. Karena sesungguhnya, pendekatan ini menunjukkan ketertarikan untuk memahami petualangan hidup mentee.

  • Tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang menyelidik pikiran

Mentor yang efektif akan menanyakan beberapa pertanyaan menyelidik. Contohnya sebagai berikut:

  1. Apa yang membuat Anda terjaga di malam hari?
  2. Bisakah Anda melihat diri Anda terpacu dan merasa bermakna dalam karir Anda saat ini untuk lima tahun ke depan?
  3. Apa yang Anda lakukan untuk “reboot” sehingga kesibukan dalam hidup Anda tidak mengakibatkan kelelahan?
  4. Siapa yang paling berpengaruh dalam hidup Anda?
  5. Jika Anda diberi kesempatan mengulang waktu, apa hal berbeda yang ingin Anda lakukan? Kapan? dan Kenapa?
  6. Bagaimana hubungan Anda dengan orang tua?
  7. Apakah Anda dibesarkan di lingkungan yang religius?

Pertanyaan-pertanyaan ini tentunya akan mudah mengalir ketika antara mentor dan mentee sudah membangun kepercayaan sebelumnya. Ketika mentee sudah memiliki rasa percaya, dia akan menceritakan kisah beserta tantangannya dengan lebih terbuka. Selanjutnya, mentor dapat melakukan perannya untuk memotivasi. Biarkan mentee merenungkan baik-baik motivasi yang diberikan dan bersabarlah terhadap progres yang akan ditunjukkannya.

  • Biarkan mentee mendefinisikan jalan hidupnya

Mungkin pertanyaan paling penting yang dapat mentor ajukan kepada seorang mentee adalah: Bagaimana Anda secara pribadi mendefinisikan kesuksesan jangka panjang? Pertanyaan ini berguna untuk saling bertukar pikiran dan sudut pandang dalam memahami kesuksesan yang dimaksud. Pada akhirnya, manfaat dari menghabiskan sebagian besar waktu diskusi untuk bertanya adalah untuk mencegah Anda terlalu banyak berbicara dan memberikan solusi.

  • Ajarkan mentee menyelesaikan masalah

Mentor dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membuat mentee mengidentifikasi permasalahannya. Biarkan mentee yang menemukan “jalan” menuju solusinya. Membicarakan kebingungan yang dihadapi dan bersabar menunggu mentee mencari solusinya sendiri akan menjadi pendekatan yang lebih baik untuk mentee. Pendekatan yang lebih menantang.

  • Telusuri keunggulan mentee

Hal yang berharga bagi mentor untuk menjelajahi keunggulan dari mentee adalah mengenal bakat, karakteristik kepribadian, dan hasrat yang dimiliki oleh mentee. Mentor akan mempelajari keunikan yang dimiliki oleh mentee yang bisa saja akan menjadi wawasan baru untuk mentor. Setiap pengalaman masing-masing individu akan mengantarkan menuju pengetahuan baru bagi siapa saja yang ingin mendengarkannya.

  • Jadilah teladan

Akan lebih mudah untuk mentor melakukan “talk the walk” dibandingkan dengan “walk the talk” sebagai ilmu yang akan dibagikan kepada mentee. “Talk the walk” yang berarti seseorang menceritakan (talk) apa yang sudah dilakukan (walk) olehnya. Sebaliknya, “walk the talk” yang berarti seseorang baru melakukan (walk) apa yang dibicarakan (talk). Selain mudah, pendekatan tersebut akan membuat mentor memahami dan menceritakan kebijaksanaan atas apa yang sudah dilakukannya. Memberi masukan perihal apa yang seharusnya dilakukan, bahkan berterus terang menceritakan kesalahan apa yang pernah dibuat akan menjadi bekal ilmu yang baik untuk mentee. Kisah keteladanan dari mentor akan menjadi cerita yang baik untuk mentee, dan secara tidak langsung menjadi solusi untuk mentee apabila menghadapi permasalahan serupa.

Menurut Clay Christensen, profesor Harvard Business School, beliau berpendapat, “Satu-satunya metrik yang benar-benar penting bagi hidup saya adalah individu-individu yang saya dapat bantu, satu per satu, untuk menjadi orang yang lebih baik.” Dengan memberikan mentoring kepada mentee, serta tidak membatasi diskusi hanya seputar masalah karir. Anda mungkin sebagai mentor akan mendapatkan dampak yang lebih besar dan dampak tersebut akan dirasakan pula oleh mentee ⎯ dan semua orang yang terpengaruh ⎯ untuk tahun-tahun mendatang.

Bagaimana menjadi mentee yang baik?

Seperti halnya mentor, terdapat atribut dan kepekaan yang dibutuhkan oleh mentee. Hal Ini penting disadari, karena mentee harus ingat bahwa mentor melakukan mentoring dari kebaikan hati mereka. Maka dari itu, menjadi mentee yang baik adalah cara terbaik untuk menikmati hubungan mentoring yang lebih sehat. Pada akhirnya, hal tersebut untuk menuju tujuan yang ingin dicapai bersama dengan mentor. Hal yang butuh dilakukan mentee yaitu:

  • Berkomitmen untuk memperluas kemampuannya dan fokus pada pencapaian hasil.
  • Memiliki kejelasan tentang tujuan, kebutuhan, dan keinginan karirnya (dan kehidupannya). Mentoring bukan sebuah terapi di mana orang hanya mengoceh tanpa tujuan. Mentoring mengharuskan mentee bertanggung jawab untuk membuat agenda pendampingan, jadi mentee harus jelas tentang apa yang mereka harapkan dari mentoring.
  • Tidak sungkan meminta bantuan, menunjukkan kerentanan, dan bersedia menjelajahi jalur dan perspektif yang berbeda. Mentee harus terbuka dan mau belajar dan mencoba ide-ide baru. Tidak ada mentor yang ingin memberi saran kepada seseorang yang tidak terbuka untuk belajar.
  • Mampu mencari dan menerima umpan balik dari mentor, lalu menindaklanjutinya.
  • Bertanggung jawab secara pribadi. Mentor ingin melihat pergerakan dan pertumbuhan. Jika Anda sebagai mentee mengatakan akan melakukan sesuatu, maka lakukanlah. Tidak antusias dalam mengejar hasil tidak akan membuat hubungan mentoring menjadi berhasil.
  • Siap, mau, dan mampu bertemu secara teratur dengan mentor. Hubungan mentoring membutuhkan waktu untuk berkembang, sehingga mentee juga harus berkomitmen untuk mencapai tujuan akhir.

Pada akhirnya, tidak masalah meminta bantuan seseorang untuk menjadi mentor yang akan membimbing menuju tujuan terbaik. Tujuan yang tentunya diharapkan membawa kesuksesan hidup. Namun, sebagai mentee pastikan untuk menunjukkan apresiasi yang pantas diterima oleh mentor di akhir sesi mentoring. Menunjukkan rasa terima kasih mungkin terkesan sepele, tetapi jika kita ingin “membuat” mentor melakukan yang terbaik lebih banyak lagi, ungkapan terima kasih adalah cara yang tepat untuk disampaikan kepadanya. 

Pemimpin.ID
Author: Pemimpin.ID

Pemimpin.id adalah sebuah Gerakan Pemberdayaan Kepemimpinan Indonesia melalui konten dan program kreatif.

Follow us