Mana yang Terbaik: Memimpin Berorientasi Tugas atau Orang? (Fiedler’s Contingency Leadership)

Bagikan ke

Oleh: Shania Aulia (Intern di Research Team Pemimpin ID)

 

Apa itu Kepemimpinan Kontingensi Fiedler?

Teori kontingensi merupakan teori yang menganggap bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang ditandai dengan bergantungnya pengaruh pemimpin pada situasi tugas kelompok (group task situation) dan tingkatan dari gaya kepemimpinannya, kepribadiannya, dan pendekatan yang dilakukan pada kelompoknya. Dengan kata lain, menurut Fiedler, seorang menjadi pemimpin bukan hanya karena sifat kepribadiannya, tetapi juga karena berbagai faktor situasi dan adanya interaksi antara pemimpin dan situasinya.

 

Asumsi sentral teori ini adalah kontribusi seorang pemimpin pada kesuksesan kinerja kelompoknya ditentukan dua hal, yakni karakteristik pemimpin (leadership style) dan berbagai kecocokan situasi (situational favourableness)

Variabel Karakteristik Pemimpin

Fiedler menjelaskan terdapat dua gaya kepemimpinan dasar, yaitu

  • Pemimpin Berorientasi Tugas

Para pemimpin ini memiliki kecenderungan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa peduli hubungan atau ikatan mereka dengan pengikut mereka. Mereka tentu saja berisiko gagal menyampaikan pesan karena mereka tidak cukup terlibat dengan orang-orang di sekitar mereka.

  • Pemimpin Berorientasi Hubungan

Para pemimpin ini lebih peduli tentang keterlibatan emosional dengan orang-orang yang bekerja dengan mereka, tetapi terkadang merugikan tugas dan hasil.

 

Fiedler mengatakan tidak ada gaya yang secara mutlak lebih unggul. Namun, dia menegaskan bahwa tantangan kepemimpinan tertentu lebih sesuai dengan satu gaya atau yang lain sesuai dengan situasi yang ada. 

 

Variabel Kecocokan Situasi

Fiedler menemukan terdapat tiga variabel situasional. Gabungan ketiga variabel ini menghasilkan situasi yang menguntungkan, sedang, atau tidak menguntungkan bagi para pemimpin. Variabel-variabel ini, di antaranya

  1. Leader member relation

Seberapa besar kepercayaan, rasa hormat, dan keyakinan yang ada antara pemimpin dan pengikut.

  • Task structure

Seberapa tepat tugas didefinisikan dan seberapa besar kebebasan kreatif yang diberikan pemimpin kepada para pengikutnya.

  • Position power

Seberapa besar pengikut menerima kekuatan pemimpin.

 

Mencocokkan Gaya Pemimpin dengan Situasi

Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan gaya kepemimpinan dengan model Kontingensi Fiedler:

  • Identifikasi gaya kepemimpinan dengan menggunakan skala pengukuran Least- Preferred Co-worker (LPC). Berikut merupakan gambar dari skala LPC

sumber: slideplayer.com

 

Gambar di atas menunjukkan skala LPC Fiedler untuk mengukur tingkat gaya kepemimpinan. Minta beberapa orang untuk mengisinya menurut pengalaman mereka selama bekerja bersama Anda. Nilai dari 16 indikator di atas harus dijumlahkan untuk mendapatkan skor akhir. Berikut penjelasan dari masing-masing skor akhir :

  1. Skor akhir dengan jumlah > 72 menunjukkan seseorang memiliki tipe kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan.
  2. Skor akhir dengan jumlah 65-71 menunjukkan seseorang memiliki tipe kepemimpinan campuran.
  3. Skor akhir dengan jumlah < 64 menunjukkan seseorang memiliki tipe kepemimpinan yang berorientasi pada tugas.

 

  • Pahami situasi dalam tim Anda

Setelah mengetahui gaya kepemimpinan, pahami pula situasi yang terjadi., Caranya, jawablah tiga pertanyaan di bawah ini. Dari masing-masing pertanyaan, beri skor 1 (sangat rendah) hingga 10 (sangat tinggi) untuk memperkirakan kondisinya.

  1. Apakah Anda memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada tim? (mengukur member relation)
  2. Apakah pekerjaan yang sedang dihadapi cukup  jelas, terstruktur, dan dapat dipahami? (mengukur task structure)
  3. Apakah posisi Anda di dalam tim memungkinkan Anda untuk menerapkan otoritas? (mengukur position power)

 

  • Mencocokkan gaya kepemimpinan dengan situasi

Menurut Fiedler, pada situasi yang sangat ideal (skor kondisi situasinya sangat tinggi) atau situasi yang sangat tidak ideal (skor kondisi situasinya sangat rendah), gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah mengutamakan kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (berarti, LPC yang rendah).

 

Di sisi lain, jika kondisi dalam situasi yang terjadi cenderung berada di tengah-tengah, artinya tidak begitu baik dan tidak begitu buruk, kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan (berarti, LPC yang tinggi) merupakan pendekatan yang lebih baik.

 

Pro dan Kontra Teori Kontingensi Fiedler

Pro

  1. Dapat memberikan pemahaman baru mengenai kepemimpinan, terutama pada kepemimpinan situasional
  2. Memberikan teori empirik yang baik karena disertakan dengan skala pengukuran, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengukuran kepemimpinan situasional

Kontra

  1. Skala pengukuran LPC dianggap tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat 
  2. Saat tidak ada variabel perilaku, model tersebut tidak memberikan suatu bimbingan untuk melatih para pemimpin untuk bagaimana beradaptasi dengan situasi
  3. Orientasi perilaku pemimpin dianggap kurang jelas dan dianggap membatasi penggunaan model tersebut

 

Contoh 

  • Misalnya, Anda adalah manajer yang baru saja dipindahtugaskan ke kota lain. Maka, wajar saja tingkat kepercayaan tim terhadap Anda (member relation) cenderung rendah karena Anda baru di daerah tersebut. Dampaknya, task structure cenderung tinggi karena Anda akan cenderung mengikuti dengan ketat prosedur operasional yang ada. Di sisi lain, sebagai manajer, Anda dianggap memiliki kemampuan untuk mempekerjakan dan memecat serta memberi penghargaan dan menghukum sesuai kebutuhan (position power). Jika melihat pada teori Fiedler, kondisi ini tidak berada dalam situasi yang ekstrem, sehingga Anda seharusnya cocok untuk memimpin dengan orientasi pada hubungan.

 

Referensi

Anatan, L. (2011). Model kontingensi keefektifan kepemimpinan: Kontroversi dan relevansi. Jurnal Manajemen Maranatha, 10(2), 114524. https://doi.org/https://media.neliti.com/media/publications/114524-ID-model-kontingensi-keefektifan-kepemimpin.pdf

Fiedler, Fred. E. (1964). A contingency model of leadership effectiveness. Advances in Experimental Social Psychology, 149–190. https://doi.org/10.1016/s0065-2601(08)60051-9

Zulaihah, I. (2017). Contingency leadership theory / pendekatan situasional. Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 76–87. https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v1i1.29

 

Photo by: Steve Johnson

Pemimpin.ID
Author: Pemimpin.ID

Pemimpin.id adalah sebuah Gerakan Pemberdayaan Kepemimpinan Indonesia melalui konten dan program kreatif.

Follow us