Lead The Fest Hadirkan Webinar Membentuk Pemimpin Futuris dalam Hadapi Ketidakpastian Zaman

Bagikan ke

Press Release | Lead The Fest kembali digelar di tahun 2021 setelah sukses menggelar acara serupa pada tahun 2020. Lead The Fest sendiri merupakan rangkaian 18 webinar yang digelar selama 6 hari berturut-turut mulai dari 12 – 17 Agustus 2021. Webinar hari kedua pada sesi kedua kali ini mengusung tema Thriving for Sustainable Company with Futurist Leader dengan menghadirkan Salman Subakat, CEO PT. Paragon Technology & Innovation dan Mardi Wu, CEO PT. Nutrifood Indonesia. 

Menghadapi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai berbagai perusahaan di Indonesia tentunya harus bisa mengusung berbagai inovasi agar terus bergerak dan berproduksi di tengah ketidakpastian saat ini. Sebagai dua perusahaan besar di Indonesia PT. Paragon Technology & Innovation dan PT. Nutrifood Indonesia tentunya terus memberikan berbagai inovasi pada berbagai produk agar terus bertahan dan berkembang di masa pandemic Covid-19. Tak hanya harus mampu bertahan di tengah pandemi, sebuah perusahaan harus mampu untuk terus berkembang kedepannya dengan memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi beberapa tahun kedepan.

Mengusung tema terkait futurist pada webinar Lead The Fest sesi ini Salman menyatakan bahwa ia sering mengobrol dengan berbagai orang ‘Bagaimana sih Indonesia ini kedepannya’, selain itu setiap negara harus punya local champion atau brand local yang kuat dimana istilah ‘cinta produk dalam negeri’ tiap negara akan selalu memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan sejarah yang telah terjadi dan berbagai kemungkinan kedepannya. Sedangkan menurut Mardi futurist yaitu harus selalu bisa tanggap dan sigap terhadap berbagai perubahan kedepannya dan harus bisa melihat kira-kira trend apa saja yang akan terjadi kedepannya. 

Definisi futurist di tengah pandemi yang mempengaruhi perekonomian perusahaan terutama dua perusahaan besar di Indonesia Paragon dan Nutrifood menemukan hikmah tersendiri salah satunya yaitu semakin mempertajam future crisis untuk hal-hal yang akan terjadi kedepannya. Tak hanya itu kedua perusahaan tersebut justru menemukan bahwa pandemi dapat menjadi sekolah untuk lebih agile untuk menghadapi berbagai perubahan yang begitu cepat dan tidak terduga.

“Prinsip gotong royong, saling bantu, kolaborasi dan saling back up dapat menjadi salah satu sistem pulih dalam menghadapi berbagai krisis yang tidak terduga pada berbagai perusahaan baik dalam skala kecil maupun skala besar” Ucap Mardi 

Salman Subakat menambahkan bahwa bukan hanya mementingkan bagaimana perusahaan tersebut dapat terus bertahan, tetapi bagaimana menjaga internal tim yang ada dalam perusahaan tersebut, system kolaborasi dan networking harus bisa terus dijaga.

Pemimpin.ID
Author: Pemimpin.ID

Pemimpin.id adalah sebuah Gerakan Pemberdayaan Kepemimpinan Indonesia melalui konten dan program kreatif.

Follow us