Jadi Pemimpin yang Bekerja Efektif dan Efisien Menggunakan Prinsip Pareto

Bagikan ke

Oleh: Nurul Aulia (Volunteer Research and Development Pemimpin.id)

 

Ketika dihadapkan dengan target yang menuntut dan waktu yang terbatas, mau tidak mau kita harus memilih metode paling efektif dan efisien agar mampu memaksimalkan sumber daya sesuai dengan durasi yang ada. Salah satu metode yang cocok diterapkan dalam situasi ini adalah Prinsip Pareto.

 

Apa itu Prinsip Pareto?

Prinsip Pareto adalah suatu prinsip mengenai efektivitas dan efisiensi kerja yang menyatakan bahwa 80% dari hasil, sebenarnya didapatkan dari 20% input atau dorongan. Dan konsep 80/20 ini dapat digunakan pada berbagai aspek kehidupan. 

 

Awal Mula Prinsip Pareto

Prinsip Pareto berasal dari gagasan filsuf dan ekonom asal Italia, yaitu Vilfredo Federico Damaso Pareto yang dikemukakan pada tahun 1906. Gagasan ini ditemukannya sewaktu ia mengamat-amati tanaman kacang yang memperlihatkan hasil bahwa sekitar 20% tanaman kacang polong di kebun menyumbang 80% kacang polong yang sehat. Karena penasaran dengan penemuan ini, Pareto mencari fakta lainnya di berbagai seluruh Italia dan ia menemukan fakta bahwa 20% dari populasi penduduk Italia memiliki 80% tanah di negara tersebut. Ia pun menemukan fakta-fakta lainnya dan lahirlah Prinsip Pareto dalam aturan 80/20.

Contoh Prinsip Pareto dalam Kehidupan sehari-hari

Karena Prinsip Pareto dapat diterapkan pada berbagai bidang, beberapa contoh umum penggunaan prinsip ini ialah

  • Perpajakan — 80% uang pajak berasal dari sekitar 20% masyarakat.
  • Manajemen Proyek — 80% dampak dihasilkan dari 20% upaya.
  • Bisnis — 80% pendapatan diperoleh dari 20% pelanggan mereka.
  • Teknik Informatika — 80% kerusakan sistem disebabkan oleh 20% bug.

Dan masih banyak contoh lain yang dapat disesuaikan dengan kondisi saat ini.

 

Manfaat Mengetahui Prinsip Pareto

  • Menjadi alat bantu untuk merencanakan sesuatu

Melalui Prinsip Pareto, kita tahu bahwa 80% kesuksesan adalah berasal dari 20% waktu dan kegiatan yang efektif dilaksanakan. Maka, sangat penting untuk memilah mana kegiatan yang harus menjadi prioritas, dan mana yang dapat dikerjakan di kemudian hari.

  • Menjadi pertimbangan dalam pendelegasian tugas

Sebagai seorang pemimpin, tentu kita tidak dapat mengerjakan semua hal sendirian. Karena mengetahui konsep 80/20, kita akan lebih mudah mendelegasikan 80% urusan yang formal, dan berfokus mengerjakan 20% kegiatan yang vital.

  • Mampu mengantisipasi risiko

Ketika mengetahui prinsip 80/20, kita akan mulai memahami bahwa 20% risiko dapat menyebabkan 80% kemungkinan kegagalan. Maka, kita akan menjadi lebih cermat dalam mengantisipasi berbagai kegiatan penting dan segala keputusan yang diambil.

 

Referensi

Duszyński, M. (2019, October 14). Pareto Principle & the 80/20 rule (updated for 2021). ResumeLab. https://resumelab.com/career-advice/pareto-principle?gclid=CjwKCAiAg8OBBhA8EiwAlKw3krcVR8kf4lkOHoNx5GwDDARPv6LvLAK97LHeWmXLFLN5dWLrFChPehoCgfQQAvD_BwE

Haughey, D. (2019). Pareto analysis step by step. Project Smart. https://www.projectsmart.co.uk/pareto-analysis-step-by-step.php

Ivančić, V. (2014). Improving the decision making process through the Pareto Principle application. https://hrcak.srce.hr/file/193329

O’neill, K. (2018). Applying the Pareto Principle to the analysis of students’ errors in grammar, mechanics and style. https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1178476.pdf

 

Photo by: Andrea

Pemimpin.ID
Author: Pemimpin.ID

Pemimpin.id adalah sebuah Gerakan Pemberdayaan Kepemimpinan Indonesia melalui konten dan program kreatif.

Follow us