hari
jam
menit

29 hari menuju 

Lead The Fest 2023

Ini Cara Agar Kamu Dicintai oleh Anggota Tim

Bagikan ke

Tidak sedikit penelitian yang menyebut bahwa sebagian besar karyawan memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempatnya bekerja bukan karena gaji, melainkan karena rasa tidak bahagia di lingkungan pekerjaannya. Setujukah kamu dengan hal ini? Lalu, apa yang sebenarnya membuat mereka merasa tidak bahagia? Jangan-jangan, kamu pun merasakan hal yang sama.

Rasa bahagia tampaknya menjadi sesuatu yang lebih mahal dari sekadar gaji. Lingkungan pekerjaan yang nyaman dan memacu setiap karyawan untuk terus berkembang pada akhirnya menjadi dambaan. Itulah mengapa, Victor Lipman dalam bukunya yang berjudul The Type B Manager : Leading Successfully in a Type A World  mengatakan “People Leave Managers, Not Companies”.

Ada beberapa hal yang pada akhirnya membuat karyawan meninggalkan manajernya, antara lain karena karyawan merasa terus dikontrol, sehingga tidak ada ruang untuk mengembangkan daya kreatifnya. Hal ini yang kemudian membuat karyawan merasa tidak nyaman untuk berada di lingkungan kerja tersebut.

Pun seorang pakar kepemimpinan bernama Warren Bennis mengatakan, “Underperforming organizations, are usually over-managed but under-led.”

Sumber : inc.com

Pernyataan tersebut tampaknya memang sesuai dengan kondisi kepemimpinan di Indonesia saat ini, Mengapa demikian? Hampir setiap waktu kita mendengarkan kabar tentang tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik. Padahal, mereka sejatinya memiliki peran sebagai pemimpin atau pelayan publik.

Terpilihnya mereka untuk menjabat sebagai pucuk pimpinan di sebuah instansi atau lembaga, tentu mengindikasikan bahwa mereka memiliki kemampuan manajerial yang baik. Namun begitu, apakah hal tersebut menjamin bahwa mereka memiliki keterampilan memimpin yang cukup mumpuni?

Nah, pertanyaan yang kemudian menarik untuk dijawab adalah apa yang membedakan orang dengan kemampuan manajerial yang baik serta orang dengan kemampuan memimpin seseorang? Berikut beberapa poin yang membedakan keduanya :

Manajerial

  • Berorientasi pada proses dan hasil
  • Menggunakan kekuatan posisi
  • Menitikberatkan pada kontrol terhadap anggota tim
  • Fokus pada Problem Solving
  • Cenderung bersikap reaktif dalam menghadapi persoalan

Memimpin

  • Berorientasi pada manusia dan rasa empati
  • Menggunakan kekuatan persuasif
  • Menitikberatkan pada komitmen, alih – alih kontrol
  • Fokus pada Possibility Thinking
  • Memilih untuk bersikap proaktif dalam menghadapi persoalan

Bagaimana denganmu Pemimpin Muda? Sudahkah kamu menyisipkan keterampilan memimpin saat kamu mendapat peran untuk menjadi pimpinan di komunitas atau organisasimu saat ini?

Follow us