hari
jam
menit

29 hari menuju 

Lead The Fest 2023

GROWTH VS HAPPINESS

Bagikan ke

Growth vs Happiness. Growth itu percepatan, sedangkan Happiness sering dianggap sebagai sebuah perlambatan — pelan asal bahagia, senang, dalam zona nyaman.

Pertanyaan besarnya, apakah dua hal ini bersifat paradox? Tidak bisakah kita tumbuh dengan kecepatan eksponensial tanpa harus mengorbankan kebahagiaan?

Saya akan mencoba membagi berbagai mindset personal yang saya miliki agar keduanya bisa berjalan seiringan. Layaknya mesin mobil, Growth seperti piston yang bekerja cepat dan makin cepat, sedangkan Happiness adalah oli yang menjaga agar mesin tetap dingin dan tidak rusak.

GROWTH RULES 1: TABRAK AJA DULU

Lebih baik minta maaf daripada minta ijin. Zuckerberg pernah berkata, “kalau kamu tidak memecahkan sesuatu, kamu tidak cukup cepat”. Lakukan apapun yang kamu ingin lakukan, dan lakukan dengan cepat. Tidak usah menunggu sempurna, yang penting jadi dan deliver it to the market. Setelah market memberikan feedback, kembali ke dapur, improve, dan lempar lagi. Terus begitu hingga apa yang kamu lakukan terasah dan sempurna pada satu titik.

Tidak hanya kecepatan tapi juga pembelajaran menjadi poin penting dalam MPV mindset. Pastikan ada improvement yang diberikan along the way, so you can level up higher and higher.

GROWTH RULES 2: BUKTI DULU, PERCAYA KEMUDIAN

Siapa yang memiliki informasi, dia yang akan menang. Formula ini terbukti berhasil dan tahan lama selama berabad-abad. Namun dalam era digital, informasi menjadi murah, verifikasi yang lebih utama. Kita perlu memiliki mental skeptis terhadap berbagai informasi yang kita dapatkan.

Berangkatlah dari asas praduga bersalah. Selama informasi ini tidak terbukti benar, kita tidak boleh percaya dan harus terus berusaha membuktikan sampai ia benar.

GROWTH RULES 3: BERPIHAK KEPADA KONSUMEN

Sebagai pemasar, saya merasa prinsip ini bisa digunakan dimana saja, khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Konsumen tidak hanya pembeli barang, tetapi juga siapapun yang bertukar value dengan kita. Orang tua kita adalah konsumen, atasan kita, rekan sejawat, anak kita, siapapun yang berinteraksi dengan kita adalah konsumen.

Berpihak kepada konsumen berarti kita siap menjadi gelas kosong, actively listening dan melakukan usaha-usaha untuk membantu mereka dalam menyelesaikan masalah dan kebutuhan hidupnya. Mental ini penting agar kita juga tidak terjebak pada personal bubble dan menggeneralisasi bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan problematika yang sama dengan kita.

GROWTH RULES 4: FOKUS PADA TUJUAN

Ini debatable, namun bila kita ingin grow dengan cepat ada baiknya kita berfokus pada tujuan besar. Start with Why, baru How. Reasoning menjadi penting untuk mencerahkan dan menyamakan visi, baru caranya terserah mana yang paling efisien dan efektif.

Penting juga untuk menaruh result-result kecil dalam perjalanan agar kita mendapatkan small wins dan tetap semangat along the way.

GROWTH RULES 5: DONT BE THE SMARTEST PERSON IN THE ROOM

Kalau anda merasa anda adalah orang paling pintar di ruangan, anda berarti salah ruangan. Cari lagi forum, komunitas, kantor, iklim yang memaksa anda berada kembali pada fase underdog — tidak mengerti apa apa dan harus belajar dari sekitar. Ekosistem seperti ini yang membuat kita grow lebih baik dan lebih baik lagi.

Slide Presentasi Aditya Rian (aradityarian) pada TGIF Virus Digital Indonesia

HAPPINESS RULES 1: EVERYTHING IS TAKEN, NOT GIVEN

Benar. Peristiwanya tidak penting, apakah itu kehilangan laptop, dibenci satu kantor, tertimpa hujan uang, dipukul orang di tengah jalan. Yang paling penting adalah bagaimana kita menyikapi kejadian tersebut. Apabila kita menyikapinya negatif, maka kita akan berpikiran negatif. Namun bila kita berpikir dalam kerangka lain yang lebih positif dan konstruktif, kita akan lebih bahagia dan tidak terlalu peduli dengan apa kata orang disekitar/kejadian eksternal.

Fokuslah pada apa yang kita bisa kontrol, yaitu pikiran dan perasaan sendiri. Sisanya, bukan urusan dan tanggung jawab kita untuk memikirkannya.

HAPPINESS RULES 2: LETS AGREE TO DISAGREE

Seringkali kita mendapati perbedaan opini sebagai sesuatu yang major dan menimbulkan permusuhan. Saya libertarian, orang lain yang sosialis perlu dibantai habis; atau saya pemakan daging, vegetarian perlu dimusnahkan.

Tidak perlu demikian. Sadarlah bahwa perbedaan adalah aset pemikiran yang timbul secara natural dalam evolusi. Mainlah lebih jauh, kenal lah lebih banyak orang. Sadari bahwa kita bisa hidup berdampingan (co-habit) dengan orang lain yang berbeda pendapat selama tidak saling mengganggu satu sama lain. Jangan-jangan in the long run kita bisa berkolaborasi dan saling belajar perspektif satu sama lain untuk kebaikan yang lebih besar.

Lakum Dinukum Waliyadin, kira kira begitu singkatnya :3

HAPPINESS RULES 3: UNDERSTAND YOURSELF

Perjalanan paling jauh bukan keliling dunia, tapi menyelami dan mengenal diri sendiri. Gunakan tools-tools psikologi, berkonsultasilah dengan peer dan mentor, dan mulai mencatat siapa sebenarnya dirimu, apa yang kamu percaya, dan apa yang membuat kamu menjadi seperti hari ini.

Mengenal diri sendiri akan membuat kita tahu diri akan kekurangan kita dan bisa lebih berfokus akan nilai tambah dari kekuatan kita tanpa harus merendahkan dan merasa lebih rendah dari orang lain.

HAPPINESS RULES 4: KNOW WHAT YOU WANT

Kalau kita tidak tahu suatu saat mati akan dikenang sebagai apa, urgent, kita dalam masalah besar. Mengetahui apa yang kita inginkan adalah fundamental kebahagiaan yang paling penting.

Berilah definisi pada kebahagiaan yang ingin kalian capai. Jangan menggunakan definisi orang lain, apalagi publik. Its okay untuk menikah di umur 40 tahun, its okay untuk tidak bekerja di perusahaan ternama, its okay bila kalian lebih suka gaya rambut 70an daripada model korea, as long as you know what you want, you will be happy and grateful for life.

HAPPINESS RULES 5: I AM WORTH IT!

Memahami kekurangan dan kelebihan adalah satu hal, tapi menerima diri sendiri adalah kasus lain. Pahami bahwa kita adalah unik, hidup dengan keistimewaan dan ciri khas masing-masing. Siapapun kita, darimanapun kita lahir dan berapapun uang yang ada di rekening debet teman-teman, kita berhak untuk bahagia dan hidup sepenuhnya.


Kedua mindset ini harus dijalankan secara bersamaan. Balance adalah kunci menjadi pribadi yang tidak hanya tumbuh setiap hari, tetapi juga bahagia menjalani kehidupan sampai kelak waktunya tiba.

To be happy, connected and achieving are important for us as a human being — @aradityarian

Ditulis oleh Aditya Ryan (CMO Pemimpin.id)

Follow us