hari
jam
menit

29 hari menuju 

Lead The Fest 2023

Bonus Demografi, Siapa Takut?

Bagikan ke

Oleh Sri Wandari

 

Populasi penduduk di Indonesia sangat banyak dan cenderung bertambah setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan pendataan secara akurat untuk mengetahui jumlah penduduk di Indonesia. Hasil pendataan tersebut diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan terkait kependudukan, salah satunya dengan piramida penduduk. Dengan menggunakan piramida penduduk, dapat diketahui kemungkinan terjadinya bonus demografi.

 

Bonus Demografi

Bonus demografi merupakan suatu kondisi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk usia nonproduktif. Kisaran usia produktif yang dimaksud adalah usia 15 hingga 64 tahun.

Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk usia produktif (15–64 tahun) yang terus mengalami peningkatan sejak tahun 1971. Pada tahun 1971, proporsi penduduk usia produktif sebesar 53,39 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 70,72 persen di tahun 2020. Perbedaan antara persentase penduduk usia produktif dan nonproduktif (0–14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam di tahun 2020. Persentase jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar dibandingkan penduduk usia nonproduktif menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi.

Selama ini, bonus demografi dinilai sebagai peluang yang menguntungkan bagi Indonesia. Namun, banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia untuk mendapatkan peluang tersebut. Salah satu tantangan Indonesia untuk menghadapi bonus demografi, yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan generasi muda yang produktif dan memiliki keterampilan khusus. 

Bonus demografi merupakan tantangan bagi pemuda Indonesia, karena pemuda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa yang suatu saat nanti akan memimpin bangsa ini. Pemuda dapat dikatakan merupakan tulang punggung kemajuan suatu bangsa. Nasib dan masa depan bangsa berada di tangan mereka. Apakah akan membuat bangsa ini menuju masa kejayaan atau justru akan mengalami kemunduran?

 

Pembangunan Manusia

Untuk menghasilkan generasi muda yang produktif dan memiliki keterampilan khusus,perlu adanya pendidikan dan pelatihan secara kontinyu pada lembaga atau institusi pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, diharapkan mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk menghadapi bonus demografi.

Potret pendidikan di Indonesia apabila dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari dimensi pengetahuan di Indonesia menunjukkan kemajuan pada 2020. Hal tersebut tercermin dari membaiknya angka Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS).

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka HLS dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal RLS suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang dihitung dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama periode 2010 hingga 2020, HLS Indonesia telah mengalami peningkatan sebesar 1,69 tahun, sementara RLS meningkat 1,02 tahun. Di tengah wabah pandemi COVID-19, HLS tahun 2020 masih tumbuh 0,23 persen, melambat dibandingkan pertumbuhan selama tahun 2011–2019, sedangkan RLS tumbuh sebesar 1,68 persen, melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,08 persen.

Strategi yang mungkin dapat dilakukan di bidang pendidikan, antara lain meningkatkan kemudahan akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan, meningkatkan pemerataan pendidikan, dan meningkatkan pelatihan yang berguna memberikan bekal kepada generasi muda untuk memasuki dunia kerja setelah lulus sekolah.

 

 

Referensi

BPS.(2020). Berita Resmi Statistik. Bps.go.id

Photo By: Mike Chai

 

Tentang Penulis

Nama : SRI WANDARI

Email : sriwandari1103@gmail.com

Bio : saya biasa dipanggil NDARI, saat ini sedang menjalankan tugas sebagai ASN di Badan Pusat Statistik Kabupaten Pohuwato yang terletak di Provinsi Gorontalo

Pemimpin.ID
Author: Pemimpin.ID

Pemimpin.id adalah sebuah Gerakan Pemberdayaan Kepemimpinan Indonesia melalui konten dan program kreatif.

Follow us