Belajar Berkomunikasi Via Sosial Media: Cara Balas Orang yang Mulai Chat dengan “P”

Bagikan ke

oleh: I Ketut Satya Wirayudhana, Volunteer Pemimpin.id

ABSTRAK| Trend memulai chat dengan “P” belakangan ini mulai meresahkan netizen Indonesia. Hal ini terjadi karena banyaknya orang yang memulai suatu online chat dengan hanya mengirimkan pesan “P” secara beruntun dan tidak disertai pesan yang lain yang menjelaskan tujuan si pengirim pesan. Chat “P” ini dapat digolongkan sebagai spam karena tidak adanya makna yang jelas dari isi pesan ini.

Dalam memulai percakapan baik secara langsung maupun melalui media sosial, sangat wajar kalau kita memulai dengan sebuah sapaan yang sesuai dengan lawan bicara. Kalimat sederhana seperti “Selamat Pagi” atau sekadar kata “Halo” saja sudah cukup untuk memulai suatu percakapan dengan sopan. Namun, pernahkah kamu menemukan orang yang memulai percakapan online hanya dengan pesan “P” yang dikirim berulang dalam waktu singkat? Ketiadaan makna dalam pesan yang hanya terdiri dari satu huruf ini membuat kadang kita mengernyitkan dahi ketika membacanya. 

Sebenarnya fenomena ini bukanlah hal baru. Sudah cukup lama netizen menjadi resah dan kesal dengan adanya orang yang memulai chat hanya dengan huruf “P”, terlebih lagi orang tersebut adalah orang asing yang belum pernah berkontak sebelumnya. Fenomena ini belakangan ramai karena beberapa Human Resource Development (HRD) mengeluhkan para pelamar kerja yang menghubungi HRD suatu perusahaan dengan hanya  menggunakan huruf “P” sebagai pesan pembuka. 

Asal Mula Chat “P”

Belum ada jawaban pasti darimana dan bagaimana chat “P” ini bermula. Ada yang menduga huruf P di sini berasal dari kata punten dalam Bahasa Sunda yang berarti “permisi”. Namun, dugaan ini dirasa kurang akurat karena chat “P” ini dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat di berbagai daerah dan tidak hanya terfokus di masyarakat Suku Sunda saja. 

Dugaan yang paling populer di media sosial mengatakan bahwa pesan “P” ini berasal dari singkatan pesan “PING!!!” yang merupakan salah satu fitur chat aplikasi Blackberry Messenger (BBM) yang dulu sempat naik daun digunakan banyak orang. Dugaan ini berasal dari kejadian migrasinya pengguna aplikasi BBM ke aplikasi Whatsapp (WA) setelah popularitas BBM menurun drastis. Pada aplikasi Whatsapp, tidak terdapat fitur pesan “PING!!!” yang ada di aplikasi BBM sehingga membuat netizen mencoba mencari pengganti yang lebih sederhana dengan menggunakan huruf “P” saja.

Kenapa Memulai Chat dengan “P” ini tidak baik?

Cara memulai percakapan dengan seseorang tentu harus disesuaikan dengan lawan bicaranya. Misalnya ketika kita berbicara dengan orang yang lebih tua atau lebih tinggi jabatannya, kita menggunakan pesan yang lebih formal, tetapi ketika dengan teman sebaya, kita biasa menggunakan bahasa yang lebih santai. Namun, berbeda dengan chat “P” ini. Pesan yang terdiri dari satu huruf dan tidak memiliki makna ini bukanlah cara yang beretika dalam memulai percakapan karena tidak memenuhi unsur-unsur yang baik sebagai pesan pembuka.

Ada dua unsur yang harus dipenuhi oleh sebuah pesan pembuka menurut Fred Dust, yaitu tujuan dan kejelasan makna. Kedua hal ini tidak dapat dipenuhi oleh chat “P”  karena tidak menjelaskan tujuan pengirim pesan dan isi dari pesan ini pun tidak dapat dimaknai. 

Cara Membalas Chat “P”

Meskipun chat “P” ini tergolong tidak sopan, pesan ini tetap harus dibalas karena dalam beberapa kondisi, orang yang mengirim pesan ini memiliki informasi yang penting tetapi terburu-buru untuk menyampaikannya.

Ada 3 cara untuk membalas chat “P” ini yang bisa kamu terapkan, nih!

  1. Minta Penjelasan Pesan
    Kalau si pengirim pesan cuma kirim chat “P” tanpa ada tambahan chat berikutnya, kamu bisa tanyakan tentang maksud dan tujuannya chat ke kamu. Dengan menanyakan tujuan si pengirim pesan, kamu bisa menentukan apakah chat ini penting untuk dibalas dengan cepat atau nggak.
    Kamu bisa pakai format: sapaan + maaf + tolong diperjelas seperti ini:
    “Halo, maaf saya tidak bisa menangkap isi pesanmu, boleh diperjelas?”
    atau juga:
    “Selamat pagi, maaf bisakah kamu mengirimkan pesan dengan lebih jelas dan lengkap? Saya tidak bisa memahami isi pesanmu”
  2. Balas dengan contoh yang baik
    Kita tahu kalau tidak semua orang punya skill komunikasi yang baik, ada aja beberapa orang yang mungkin bingung cara memulai chat ke orang baru dengan baik. Jadi, mungkin aja orang yang chat kamu dengan awalan “P” sebenarnya cuma bingung, nih, mau mulai dengan sapaan atau salam pembuka seperti apa. Nah, kamu bisa kasih contoh yang baik kepada pengirimnya.
    Pastikan pesan yang kamu kirim sudah memenuhi unsur-unsur berikut ya:
    Sapaan/salam pembuka
    Perkenalan (jika belum pernah berkontak sebelumnya)
    Isi pesan yang ditulis secara lugas (bisa berupa pertanyaan atau pernyataan
    Contohnya seperti ini, nih!:
    Jika belum pernah berkontak sebelumnya:
    “Selamat pagi, kak. Aku Budi dari Pemimpin.id, ada yang bisa dibantu, kak?”

    Jika sudah berkontak sebelumya
    “Halo Kak Andi, ada apa ya kak? Untuk next time tolong mengirimkan pesan yang to the point, ya kak”


  3. Berikan
    Feedback yang Konstruktif
    Kalau si pengirim pesan sudah mengirim pesan “P” berulang-ulang dan menjadi spam, kamu bisa kasih feedback buat si pengirim. Biasanya orang yang mengirim chat “P” sudah kebiasaan mengirim pesan seperti ini, tapi belum pernah ada yang menegurnya. Jadi, bisa aja mereka merasa kalau chat seperti ini wajar-wajar aja.
    Kamu bisa kasih feedback seperti ini:
    “Hai, ada banyak, lho, cara untuk memulai chat online. Misalnya dengan sapaan halo atau selamat pagi. Untuk selanjutnya, kamu bisa kirim chat dengan sapaan yang lebih sopan dan menuliskan isi pesan yang jelas ya”
    Atau seperti ini:
    “Selamat sore, mohon maaf saya rasa mengawali chat dengan ‘P’ aja itu gak sopan, kak, soalnya ini bukan kata sapaan yang jelas maknanya. Lain kali kalau chat bisa pakai sapaan lain, seperti memanggil nama atau sapaan lain yang sekiranya lebih sopan, ya kak”

Penting bagi seorang pemimpin untuk memulai percakapan yang baik dengan menggunakan kalimat pembuka yang baik pula. Pesan pembuka adalah penentu apakah percakapan itu akan berlanjut dengan baik atau tidak. Jika dibuka dengan cara yang baik, lawan bicara akan menjadi lebih menghargai percakapan tersebut sehingga informasi bisa disampaikan dengan baik. maka, penting bagi kita untuk memulai dengan sapaan yang baik, ya!

Referensi:

Afifullah, I. (2020).Sering Dilakukan, Ini 5 Alasan Jangan Biasakan Awali Chat dengan ‘P’

https://www.idntimes.com/life/relationship/iip-afifullah/jangan-awali-chat-dengan-p-c1c2

Dust, F. (2020) Better Conversations: The 7 Essential Elements of Meaningful Communication

https://fortune.com/2020/11/24/making-conversation-book-fred-dust-ideo-meaningful-communication/ 

Gelb, S. (2020) 3 Ways to Get What You Need from A Terrible Communicator

https://www.themuse.com/amp/advice/3-ways-to-get-what-you-need-from-terrible-communicators

MacLeod, C. (2016). Making Conversation with Someone Who is Only Giving You Short Answers.

https://www.succeedsocially.com/onewordanswers

Velumyan, N. (2019). How to Develop Effective Communication within a Company

https://www.forbes.com/sites/forbescoachescouncil/2019/09/04/how-to-develop-effective-communication-within-a-company/

Photo by: Volodymyr

Pemimpin.ID
Author: Pemimpin.ID

Pemimpin.id adalah sebuah Gerakan Pemberdayaan Kepemimpinan Indonesia melalui konten dan program kreatif.

Follow us