hari
jam
menit

29 hari menuju 

Lead The Fest 2023

Layak Bersenang-senang di Tempat Kerja

Bagikan ke

Oleh: Roshan Thiran

ABSTRAK — Kesenangan dan profesional, menjadi sebuah perbedaan yang diberikan sekat antar keduanya. Tempat kerja sering kali menjadi wadah untuk seseorang serius, tidak bercanda bahkan membatasi ruang lingkup kesenangan anggota. Ini seringkali menjadi momok produktivitas karena pengaruh emosi dan tidak adanya keinginan untuk meraih tujuan tim. Maka perlu diketahui jika bersenang-senang, bukanlah lawan dari profesionalitas. Tapi merupakan faktor yang mempengaruhi profesionalitas seseorang agar lebih produktif.

Senang Merupakan Sumber Produktivitas di Tempat Kerja

Pada akhir 1990-an, saya (Roshan Thiran) diundang untuk menghadiri debat antara CEO Southwest Aviation: Herb Kelleher dan CEO General Electric: Jack Welch.

Saya sangat tertarik dengan Kelleher dan bagaimana dia menggunakan rasa gembira untuk meningkatkan produktivitas. Tidak ada cambuk, paksaan atau inisiatif dalam hal ini; hanya sebuah filosofi sederhana dengan sikap santai yang tidak terlalu resmi.

Mantan CEO Southwest tersebut sering pergi ke kantor dengan sepeda motor Harley-nya. Juga beberapa kali dia melakukan sesuatu hanya untuk membuat karyawannya tersenyum dan bahagia.

Dalam suasana bahagia ini, Southwest berhasil mengembangkan reputasi sebagai maskapai penerbangan paling menguntungkan di Amerika Serikat. Pada tahun 2000, penjualan kotornya mendekati US $ 5,7 miliar dan keuntungan US $ 603 juta.

Kesenangan Meningkatkan Hal Positif pada Suasana Kerja

Beberapa bulan kemudian, saya diberi tanggung jawab sebagai pemimpin fungsional pada sebuah bisnis. Ketika saya memulai tugas saya, saya bertemu dengan tim baru dan menghabiskan beberapa hari untuk mengetahui serta memahami bagaimana mereka bekerja. Mereka sangat rajin dan merupakan tim teknis yang berbakat tetapi sayangnya memiliki etos kerja dan produktivitas yang rendah. Mereka bekerja sampai larut malam tetapi mendapatkan hasil yang sangat rendah. Yang lebih buruk lagi, mereka juga ternyata tidak menyukai pekerjaan mereka!

Kata-kata Kelleher tentang sikap cuek dan gembira untuk meningkatkan produktivitas terus berputar di benak saya. Meskipun ini mungkin terdengar konyol, saya memutuskan untuk mencobanya dengan tim baru saya.

Pada akhir pekan setiap tiga bulan, kami akan pergi bersantai untuk bersenang-senang bersama dan memperkuat hubungan kami satu sama lain. Kami juga mulai makan siang bersama sesering mungkin, dan meluangkan waktu untuk bersenang-senang setelah makan siang. Kali ini, kami akan melakukan hal-hal menyenangkan seperti olahraga bersama atau melakukan lelucon ringan pada orang lain. Sebisa mungkin kami juga melakukan kegiatan mingguan seperti berlatih tarian latin atau bermain bola voli. 

Sama seperti yang dicapai Kelleher di Southwest, saat kami mulai bersenang-senang bersama, produktivitas dan pencapaian tim kami mulai meningkat pesat. Departemen lain, yang awalnya meremehkan kegiatan kami, akhirnya tertarik untuk bergabung dan menghadiri acara berkumpul yang kami lakukan. Kesenangan, yang seharusnya membuat kita kurang produktif, ternyata memiliki efek sebaliknya; yaitu meningkatkan efektivitas kita.

Alasan Kesenangan itu Penting

Ada berbagai alasan mengapa hati senang itu penting di tempat kerja, yaitu:

  1. Berpikir di luar kotak
    Lingkungan yang tidak terlalu serius memberi kita ruang untuk berpikir out of the box dan memungkinkan kita menemukan solusi inovatif. Hati yang senang adalah perangsang untuk kreativitas yang efektif.
  2. Meningkatkan Proses Pembelajaran
    Kesenangan juga bagus untuk proses belajar. Penelitian telah menemukan bahwa saat bersenang-senang, kita mengembangkan sel saraf baru di bagian otak yang bertanggung jawab untuk belajar dan mengingat.

    Dalam buku The Levity Effect, Adrian Gostick dan Scott Christopher menulis tentang bagaimana pembelajaran di kelas dapat ditingkatkan dengan hati yang senang: “Lelucon juga efektif di dalam kelas. Bahkan mahasiswa lebih mengingat materi kuliah ketika mereka dibumbui dengan sedikit humor. Penelitian oleh psikolog Randy Gardner menunjukkan bahwa ketika ada hal-hal yang tidak serius tentang topik yang dibahas dalam perkuliahan, siswa dapat mencapai skor 15% lebih tinggi dalam ujian.”

  3. Mempertahankan Pekerja
    Kesenangan merupakan elemen penting dalam mempertahankan karyawan. Penggantian karyawan membutuhkan biaya yang cukup besar dalam proses recruitment. Biaya-biaya ini semakin meningkat jika kita menghitung biaya tidak langsung seperti hilangnya modal intelektual, penurunan moral, peningkatan tekanan pada karyawan, dan reputasi negatif pada perusahaan.

    Tempat kerja yang menyenangkan dapat menurunkan tingkat keluar masuk karyawan. Saya ingat ketika departemen kami menjadi tempat yang menyenangkan untuk bekerja, sebagian besar karyawan saya tidak bolos kerja. Selain memiliki banyak teman di tempat kerja, mereka juga tidak ingin melewatkan “aktivitas menyenangkan” di tempat kerja. Contohnya seperti Google, yang memiliki tempat kerja yang menyenangkan dan berhasil mempertahankan 95% karyawannya.

  4. Menarik Perhatian Pelanggan Baru
    Semangat sangat penting untuk menarik pelanggan baru. Pelanggan tertarik pada perusahaan yang nyaman dan ceria. Saya ingat seorang pelanggan yang menandatangani perjanjian kerja bernilai dengan kami beberapa tahun yang lalu.

    Ketika saya bertanya mengapa dia ingin menandatangani perjanjian dengan sebuah perusahaan kecil, dia dengan cepat menjawab: “Organisasi Anda penuh dengan mereka yang memiliki hati yang senang dan itu membuat saya ikut senang. Semua karyawan Anda menyukai pekerjaan mereka dan saya yakin hanya dalam beberapa tahun, perusahaan Anda akan setara dengan perusahaan kelas dunia lainnya. ” Dan dia benar!
  5. Menjadikan Tempat Kerja Lebih Menyenangkan
    Jadi, bagaimana kamu bisa membuat tempat kerjamu lebih menyenangkan? Apakah menurutmu hanya perusahaan multinasional yang bisa melakukannya? Sebenarnya yang dibutuhkan adalah lingkungan di mana setiap orang dapat melapangkan dada dan bersenang-senang. Itu saja.

    Kesenangan sering kali tidak terjadi karena tidak ada dalam daftar tugas kita. “Berbisnis dulu, bersenang-senang nanti” bukankah sering kali menjadi slogan kita?

    Di tempat kerja saya sebelumnya, setiap hari seseorang akan ditugaskan untuk memainkan lagu di malam hari ketika orang lain ingin istirahat sehingga mereka bisa bangun dan menari.

Sumber: Pexels

Kalau kamu pendiam, lalu gimana?

Tapi, bagaimana jika kamu bukan orang yang mudah mengungkapkan perasaan senang? Jangan khawatir karena seperti yang lainnya, itu bisa dipelajari. Kita tidak harus menjadi orang seperti itu secara mendadak. Ketika kita bermain, kita menikmati rasa senang tanpa disadari. Yang harus kita lakukan adalah belajar memberi ruang pada diri kita sendiri dan orang lain untuk bersenang-senang. Sebagai pemimpin, kita perlu memberikan kesempatan agar ada ruang untuk bersenang-senang.

“Kamu tidak membutuhkan tim komedian,” kata David Summers dari American Management Association. “Manajer hanya perlu membiarkan karyawannya menjadi manusia yang terbuka untuk memberi dan menerima candaan di tempat kerja.”

Kesimpulan

Kesenangan itu penting, terutama di saat resesi dan penurunan pada pandemi ini. Hal ini meningkatkan komunikasi, mengembangkan kreativitas, membangun kepercayaan dan persahabatan di dalam organisasi. Ketika orang bersenang-senang, mereka akan bekerja lebih keras, fokus pada organisasi dan menjaga kedamaian internal. Jika organisasimu siap untuk melompat ke tingkat kesuksesan bisnis yang lebih tinggi, kesenangan mungkin menjadi projek utamanya.

Sumber artikel:

Layak Bersenang-senang di Tempat Kerja

Pemimpin.id
Author: Pemimpin.id

Follow us