Sumber: Jill Wellington dari Pexels.com
Oleh: Michelle Gibbings
ABSTRAK — Work life balance di zaman modern ini semakin sulit untuk dicapai. Pekerjaan tidak hanya berhenti di kantor, melainkan dibawa ke rumah dan merusak waktu istirahat. Pembagian waktu antara bekerja dan bersantai menjadi semakin berantakan, maka perlu ada work life balance yang diterapkan untuk menegaskan bahwa pekerjaan ada di wilayah kantor, bukan dibawa ke rumah. Di sini akan dijelaskan beberapa tips untuk mencapai work life balance.
Kesulitan mencapai work-life balance? Simak tipsnya!
Pada era sekarang ini, menyelesaikan pekerjaan tidak sesederhana layaknya kita mengemas barang-barang yang kita bawa ke kantor lalu bergegas pulang. Ya, terdapat ekspektasi di mana kita harus selalu siap sedia untuk membalas pesan atau mengangkat telepon yang berurusan dengan pekerjaan seharian penuh. Karena itu, kondisi work life balance semakin sulit dicapai.
Saat awal pandemi, Atlassian menemukan bahwa orang-orang cenderung bekerja lebih lama dari waktu standar. Senada dengan hal tersebut, penelitian dari Sadun dan Polzer menunjukkan bahwa meningkatnya jam kerja disebabkan oleh kecenderungan orang-orang untuk mengirim lebih banyak email (yang juga kebanyakan dikirim setelah jam kerja), dan meskipun durasi rapat dikurangi, jumlah rapat yang perlu dihadiri setiap orang pun semakin meningkat.
Jadi, meskipun kamu sudah terbiasa untuk bekerja dari rumah dan menghemat waktu, biaya, dan tenaga, Kamu cenderung bekerja lebih lama dan merasa sulit untuk lepas dari pekerjaan.
Jika kamu merasa seperti demikian, berikut 5 tips yang dapat membantumu menjaga work life balance:
- Menjadwalkan kegiatan hari esok
Sebelum kamu beristirahat, tulislah apa saja kegiatan yang perlu dilakukan besok. Hari yang dilalui akan menjadi lebih terstruktur dengan menguraikan tugas dan menjadwalkan agenda pada sehari sebelumnya. - Miliki ritual setelah kerja
Kebanyakan dari apa yang kita lakukan dalam kesehariannya adalah kebiasaan. Tetapkan rutinitas yang dapat mengingatkan bahwa waktu bekerjamu sudah selesai.Bisa dengan mengganti pakaian santai, meditasi, mematikan notifikasi handphone, mendengarkan podcast, ataupun menelepon temanmu setelah bekerja.
- Tetapkan batasan
Kamu perlu memiliki dua tipe batasan, yang diterapkan untuk diri sendiri dan untuk bos atau rekan kerja di kantor.Tetapkan batasan dengan diri sendiri dan bagaimana kamu bekerja. Jika kamu terus bekerja dan membalas email hingga larut malam, maka kamu akan menciptakan pola kebiasaan antara dirimu dan mereka.
Sangat mudah bagi kita semua untuk online, maka gunakanlah teknologi untuk membantumu offline. Atur handphone untuk secara otomatis dalam mode do not disturb dan matikan notifikasi media sosial atau email pada jam tertentu.
Satu hal lagi, tetapkan batasan dengan tim mu. Kamu perlu menentukan cara bekerja yang disepakati bersama, termasuk dengan bagaimana masing-masing dari kamu menanggapi telepon atau email di luar jam kerja.
- Luangkan waktu untuk bersenang-senang
Ya, ada kalanya kamu perlu meluangkan waktu untuk bersenang-senang di luar agenda kantor. Baik itu dengan mengikuti kelas seni, bertemu dengan teman-teman, atau mengikuti acara suatu komunitas.Tidak hanya aktivitas ini membantumu untuk rehat dari pekerjaan, tapi juga membangun work-life balance yang ideal.
- Olahraga
Sesuai dengan lirik lagu ikonik dari Taylor Swift, shake it off! Salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan usai bekerja adalah dengan berolahraga. Terapkan rutinitas berolahraga atau aktivitas fisik lainnya yang membantu kamu melepas penat dari lelah akibat beban kerja kantor.
Don’t underestimate the value of doing nothing, of just going along, listening to all the things you can’t hear, and not bothering. — A. A. Milne
Demikian adalah tips untuk membangun work life balance. Meskipun terkadang sulit untuk mencapainya, kamu perlu memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang. Tentukan cara kerja yang paling efektif bagi dan terapkan rutinitas yang bermanfaat sehingga kegiatan sehari-hari menjadi lebih berkualitas.
Sumber artikel:
Stres Bekerja? Ini 5 Tips Jaga Work Life Balance
